Senin, 11 November 2019

PESTA RAKYAT SEBAGAI PUNCAK PERAYAAN HUT RI KE-74 DI KBRI RIYADH ARAB SAUDI


Setiap tahun, seperti di Indonesia, warga Indonesia di Arab Saudi juga memeriahkan HUT RI ke-74 dengan berbagai kegiatan dan lomba. Kegiatan yang diadakan diantaranya perlombaan untuk anak-anak usia sekolah TK hingga SMA yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh dan anak-anak Indonesia yang tinggal di Riyadh dan upacara bendera 17 Agustus 2019. Sebagai puncak perayaan HUT RI ke-74, KBRI Riyadh pada hari Jumát, 6 September 2019 mengadakan pesta rakyat yang bertemakan ‘SDM Unggul Indonesia Maju’. Acara berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh, orangtua siswa, masyarakat Indonesia yang tinggal di Riyadh, ekspatriat, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Riyadh beserta home staff. Semua larut dalam kegembiraan.
Acara pesta rakyat dimulai pukul 16.30 WSA dibuka dengan tari Remo oleh Altriska siswi kelas XI Sekolah Indonesia Riyadh. Selanjutnya Hana siswi kelas 2 SD menampilkan tari Topeng dari Jawa Barat. Gerakannya yang luwes menjadikan suasana semakin meriah. Berikutnya adalah tampilan dari siswa siswi Sekolah Indonesia Riyadh yang tergabung dalam group band Optima. Membawakan lagu Kun Anta, group band Optima tampil memukau.
Orang-orang semakin banyak berdatangan. Mereka mengambil gambar dan video setiap penampilan. Ya, meskipun jauh dari tanah air namun sebagai sekolah perwakilan, Sekolah Indonesia Riyadh menampilkan tari-tarian tradisional sebagai bentuk menjaga budaya bangsa sekaligus sebagai soft power diplomacy. Apalagi acara tidak hanya dihadiri oleh warga Indonesia, namun beberapa diantaranya adalah warga Arab Saudi yang ikut memeriahkan acara.
Acara berikutnya adalah tari Cakil. Tari Cakil ini ditampilkan oleh 8 siswa Sekolah Indonesia Riyadh. Gerakannya yang kompak dan dinamis menjadi daya tarik tersendiri. Tari berdurasi 5 menit ini mampu menghipnotis penonton lebih mendekat. Tampilan disertai atraksi dan dengan berbagai properti menjadikan tarian dinamis. Acara dihentikan sejenak untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah di mushola KBRI.
Setelah maghrib acara dilanjutkan dengan tampilan lagu-lagu Sabyan oleh siswi-siswi yang tergabung dalam group FAAZ. Menampilkan 2 lagu religi menjadikan suasana syahdu. Tampilan selanjutnya adalah gerak dan lagu Anging Mamiri yang dibawakan oleh kelas VII. Aril sebagai vokalis mampu membawakan lagu Anging Mamiri dengan merdu diikuti gerakan tari siswa-siswi yang lain.
Selain hiburan dari siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh, ada juga tampilan dari masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar Arab Saudi, seperti vocal group dan tari Jaipong dari masyarakat Indonesia yang tinggal di Ahsa, orkes dangdut kooperatif dan Kharisma. Pada kesempatan itu bapak Dubes, Agus Maftuh Abegebriel juga berkenan menyanyi menghibur masyarakat Indonesia yang hadir malam itu.
Semarak pesta rakyat juga diramaikan dengan pembagian hadiah pemenang berbagai lomba mulai dari futsal, voli, pertandingan bola pingpong dan catur. Selain itu para penonton juga mendapatkan berbagai doorprize. Selain tampilan-tampilan, pesta rakyat ini juga diramaikan dengan bazaar, donor darah dan pemeriksaan tensi secara gratis. Salah satu yang menarik tentunya bazaar aneka makanan dengan menu Indonesia. Untuk mengobati rasa rindu akan makanan tanah air, tersedia berbagai makanan khas Indonesia diantara nya kue cucur, lupis, donat mini, gemblong, getuk singkong, risoles, lumpia, rujak buah, rujak serut, dimsum, siomay, batagor, sate padang dan aneka snack dan minuman.
Keberhasilan acara pesta rakyat ini tak lepas dari peran Bp. Abdullah Syifa, M.Ed selaku Kepala Sekolah Indonesia Riyadh yang selalu mendampingi anak-anak latihan, baik ketika mempersiapkan tampilan pesta rakyat maupun ketika mempersiapkan tim paskibra sebulan sebelum pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus 2019.
Perayaan 17 Agustus memiliki arti tersendiri bagi warga Indonesia di Riyadh Arab Saudi. Pesta rakyat ini bisa dikatakan sebagai ajang pemersatu bangsa, sebagai ajang budaya. Pesta rakyat juga dimaknai bahwa kemerdekaan sejatinya bukan hanya dirayakan, namun lebih dari itu menjadikan momentum bagi warga Negara Indonesia bahwa perjuangan ke depan lebih berat karena yang dihadapi bukan melawan penjajah secara fisik. Perjuangan yang sesungguhnya adalah bagaimana menjadi bangsa yang bermartabat dan dihargai, mandiri dan berdikari setara dengan bangsa maju lainnya. 

0 komentar:

Posting Komentar