Setiap tahun, seperti di Indonesia, warga Indonesia di Arab Saudi juga memeriahkan HUT RI ke-74 dengan berbagai kegiatan dan lomba. Kegiatan yang diadakan diantaranya perlombaan untuk anak-anak usia sekolah TK hingga SMA yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh dan anak-anak Indonesia yang tinggal di Riyadh dan upacara bendera 17 Agustus 2019. Sebagai puncak perayaan HUT RI ke-74, KBRI Riyadh pada hari Jumát, 6 September 2019 mengadakan pesta rakyat yang bertemakan ‘SDM Unggul Indonesia Maju’. Acara berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh, orangtua siswa, masyarakat Indonesia yang tinggal di Riyadh, ekspatriat, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Riyadh beserta home staff. Semua larut dalam kegembiraan.
Our Latest Blog
Senin, 11 November 2019
PESTA RAKYAT SEBAGAI PUNCAK PERAYAAN HUT RI KE-74 DI KBRI RIYADH ARAB SAUDI
05.04
No comments
Setiap tahun, seperti di Indonesia, warga Indonesia di Arab Saudi juga memeriahkan HUT RI ke-74 dengan berbagai kegiatan dan lomba. Kegiatan yang diadakan diantaranya perlombaan untuk anak-anak usia sekolah TK hingga SMA yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh dan anak-anak Indonesia yang tinggal di Riyadh dan upacara bendera 17 Agustus 2019. Sebagai puncak perayaan HUT RI ke-74, KBRI Riyadh pada hari Jumát, 6 September 2019 mengadakan pesta rakyat yang bertemakan ‘SDM Unggul Indonesia Maju’. Acara berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh, orangtua siswa, masyarakat Indonesia yang tinggal di Riyadh, ekspatriat, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Riyadh beserta home staff. Semua larut dalam kegembiraan.
Acara pesta rakyat dimulai
pukul 16.30 WSA dibuka dengan tari Remo oleh Altriska siswi kelas XI Sekolah
Indonesia Riyadh. Selanjutnya Hana siswi kelas 2 SD menampilkan tari Topeng
dari Jawa Barat. Gerakannya yang luwes menjadikan suasana semakin meriah. Berikutnya
adalah tampilan dari siswa siswi Sekolah Indonesia Riyadh yang tergabung dalam
group band Optima. Membawakan lagu Kun Anta, group band Optima tampil memukau.
Orang-orang semakin banyak
berdatangan. Mereka mengambil gambar dan video setiap penampilan. Ya, meskipun
jauh dari tanah air namun sebagai sekolah perwakilan, Sekolah Indonesia Riyadh
menampilkan tari-tarian tradisional sebagai bentuk menjaga budaya bangsa
sekaligus sebagai soft power diplomacy.
Apalagi acara tidak hanya dihadiri oleh warga Indonesia, namun beberapa
diantaranya adalah warga Arab Saudi yang ikut memeriahkan acara.
Acara berikutnya adalah
tari Cakil. Tari Cakil ini ditampilkan oleh 8 siswa Sekolah Indonesia Riyadh.
Gerakannya yang kompak dan dinamis menjadi daya tarik tersendiri. Tari
berdurasi 5 menit ini mampu menghipnotis penonton lebih mendekat. Tampilan
disertai atraksi dan dengan berbagai properti menjadikan tarian dinamis. Acara
dihentikan sejenak untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah di mushola KBRI.
Setelah maghrib acara
dilanjutkan dengan tampilan lagu-lagu Sabyan oleh siswi-siswi yang tergabung
dalam group FAAZ. Menampilkan 2 lagu religi menjadikan suasana syahdu. Tampilan
selanjutnya adalah gerak dan lagu Anging Mamiri yang dibawakan oleh kelas VII.
Aril sebagai vokalis mampu membawakan lagu Anging Mamiri dengan merdu diikuti
gerakan tari siswa-siswi yang lain.
Selain hiburan dari
siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh, ada juga tampilan dari masyarakat
Indonesia yang tinggal di sekitar Arab Saudi, seperti vocal group dan tari
Jaipong dari masyarakat Indonesia yang tinggal di Ahsa, orkes dangdut kooperatif
dan Kharisma. Pada kesempatan itu bapak Dubes, Agus Maftuh Abegebriel juga
berkenan menyanyi menghibur masyarakat Indonesia yang hadir malam itu.
Semarak pesta rakyat juga
diramaikan dengan pembagian hadiah pemenang berbagai lomba mulai dari futsal,
voli, pertandingan bola pingpong dan catur. Selain itu para penonton juga
mendapatkan berbagai doorprize. Selain tampilan-tampilan, pesta rakyat ini juga
diramaikan dengan bazaar, donor darah dan pemeriksaan tensi secara gratis. Salah
satu yang menarik tentunya bazaar aneka makanan dengan menu Indonesia. Untuk
mengobati rasa rindu akan makanan tanah air, tersedia berbagai makanan khas Indonesia
diantara nya kue cucur, lupis, donat mini, gemblong, getuk singkong, risoles, lumpia,
rujak buah, rujak serut, dimsum, siomay, batagor, sate padang dan aneka snack
dan minuman.
Keberhasilan acara pesta
rakyat ini tak lepas dari peran Bp. Abdullah Syifa, M.Ed selaku Kepala Sekolah
Indonesia Riyadh yang selalu mendampingi anak-anak latihan, baik ketika
mempersiapkan tampilan pesta rakyat maupun ketika mempersiapkan tim paskibra
sebulan sebelum pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus 2019.
Perayaan 17 Agustus memiliki arti tersendiri
bagi warga Indonesia di Riyadh Arab Saudi. Pesta rakyat ini bisa dikatakan sebagai
ajang pemersatu bangsa, sebagai ajang budaya. Pesta rakyat juga dimaknai bahwa
kemerdekaan sejatinya bukan hanya dirayakan, namun lebih dari itu menjadikan
momentum bagi warga Negara Indonesia bahwa perjuangan ke depan lebih berat
karena yang dihadapi bukan melawan penjajah secara fisik. Perjuangan yang
sesungguhnya adalah bagaimana menjadi bangsa yang bermartabat dan dihargai,
mandiri dan berdikari setara dengan bangsa maju lainnya.
ENGLISH CAMP SEKOLAH INDONESIA RIYADH MELEJITKAN POTENSI ANAK DALAM BERBAHASA
02.24
No comments
Tak diragukan lagi dalam
kancah global, bahasa Inggris memiliki peranan penting, baik sebagai alat
komunikasi maupun pengantar pendidikan dan berinteraksi dengan masyarakat global.
Keberadaan sekolah Indonesia di Luar Negeri dituntut untuk memiliki wawasan
lebih, terutama dalam berkomunikasi. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai
adalah Bahasa Inggris. Sebagai Bahasa Internasional, Bahasa Inggris umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Menjawab tantangan global
ini, Sekolah Indonesia Riyadh mengadakan kegiatan English Camp selama sehari
penuh pada hari Sabtu, 14 September 2019. Bertempat di istirohah Thoyibah, 60 siswa-siswi
terpilih Sekolah Indonesia Riyadh mulai dari tingkat SD-SMA penuh antusias
mengikuti kegiatan. Anak-anak berkumpul di sekolah jam 6.30 WSA dan berangkat
tepat pukul 7.00. Sebanyak 2 bus sekolah dan 1 minibus kecil ikut mengantar
anak-anak dan guru pendamping memulai perjalanan menuju istirohah.
English camp ini tidak
hanya diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Indonesia Riyadh. Sebanyak 25 siswa-siswi
sekolah internasional turut serta dalam kegiatan, mereka berasal dari India, Suriah,
Yaman, Malaysia, Arab Saudi. Sebagai trainer/pelatih, panitia bekerja sama dengan
badan public speaking Riyadh ‘The World Class Coaches and Toastmasters’,
yaitu Mr. Faisal dan Mr. Shamsuri.
Kegiatan disambut dan
dibuka oleh Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Bp. Abdullah Syifa, M.Ed pada
pukul 8.00 tepat. Pada kesempatan ini Kepala Sekolah menyampaikan bahwa dengan
mengikuti kegiatan ini diharapkan anak-anak lebih percaya diri dalam
berkomunikasi berbahasa Inggris, saling mengenal satu sama lain, menambah
wawasan, kerjasama dan berbagi pengalaman dengan teman-teman baru.
Mr. Shamsuri,
Bp. Abdullah Syifa, M.Ed, Mr. Faishal Ibu Anggraeni membuka kegiatan English
Camp
Selama kegiatan pemateri dan
peserta berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris. Materi-materi disampaikan
dengan metode permainan sehingga suasana lebih menyenangkan dan anak-anak mengikuti
dengan gembira. Terlihat pada setiap sesi, anak-anak selalu mengikuti dengan
antusias. Kegiatan terbagi dalam 7 sesi;
1. Introduction
Sesi ini adalah sesi perkenalan. Pada
awal pertemuan, Trainer meminta anak-anak untuk duduk menyebar dan membaur
dengan peserta lain. Trainer memberikan perintah dan arahan tentang aturan permainan
lalu anak-anak mengikuti. Dalam permainan ini anak-anak mengikuti apa yang
diucapkan oleh Trainer, misalnya ketika Trainer mengucapkan ‘Walk’, maka
anak-anak berjalan, ketika Trainer mengucapkan ‘Stop’, anak-anak berhenti, ketika
Trainer mengucapkan ‘Name’, anak-anak serentak menyebutkan namanya masing-masing.
Permainan ini semakin seru ketika perintah dibalik. Jika trainer mengucapkan ‘Walk’,
anak-anak harus berhenti, dan ketika trainer mengucapkan ‘Stop’, anak-anak
harus berjalan, begitu seterusnya. Permainan ini bertujuan meningkatkan
konsentrasi dan fokus, percaya diri dalam bertindak, kesadaran akan sekeliling
kita.
Masih dalam sesi ini, anak-anak mengenalkan
diri dengan permainan. Peserta dibagi dalam 10 kelompok dan membuat lingkaran. Dalam
satu kelompok, satu anak mengenalkan diri, dilanjutkan anak di sebelahnya mengenalkan
dirinya sendiri sekaligus mengulang identitas anak sebelumnya, demikian
seterusnya hingga semua anak dalam kelompok tersebut mendapat giliran. Dalam permainan
ini anak-anak dituntut untuk mengenal masing-masing identitas anak dalam
kelompok tersebut. Permainan ini membutuhkan konsentrasi tinggi dan ingatan
tajam. Dengan mengasah kepekaan pendengaran dan keberanian diri, anak-anak
mampu mengenalkan diri dan menambah kosakata baru.
Permainan ini menirukan pasangan
mainnya baik dalam berbicara maupun bertingkah laku ketika berbicara. Permainan
ini mengasah bagaimana belajar lebih cepat dan mudah dengan mengikuti arahan
trainer serta meningkatkan kepercayaan diri anak.
3. 3. High Performance Game
Pada sesi High Performance Game, anak-anak diajak melakukan beberapa game
menarik, seperti: Game – Jigsaw, Alphabet Game. Pada awal sesi, Trainer menunjuk 2 anak untuk maju ke depan. Masing-masing
anak akan memimpin peserta untuk melakukan perintahnya. Peserta terbagi menjadi
2 bagian. Satu bagian mengikuti pemimpin A, satu bagian lagi mengikuti pemimpin
B. perintahnya sederhana, peserta diminta mengikuti irama tepuk pemimpinnya. Trainer
mengarahkan. Permainan bertambah seru karena tepukan yang dihasilkan
menciptakan irama baru. Game ini membantu anak-anak untuk memahami teori dalam
pikiran dan pentingnya memiliki seorang guru atau pelatih untuk membimbing
dalam menuangkan pemikiran.
Selanjutnya permainan Jisgsaw. Anak-anak
terbagi dalam kelompok-kelompok kecil. Anak-anak menyelesaikan
potongan-potongan gambar untuk disusun kembali menjadi bentuk gambar utuh. Permainan
ini membutuhkan konsentrasi dan kerjasama di antara peserta. Dengan potongan-potongan
kecil dan berjumlah banyak, anak-anak dituntut kerja cepat dan kesungguhan. Falsafah
dari permainan ini adalah peserta yang berasal dari berbagai latar belakang,
satu sama lain harus saling melengkapi tanpa melihat latar belakangnya (suku,
bangsa, dll).
Berikutnya adalah permainan Alphabet Game. Anak-anak meniru gerakan huruf
alphabet sesuai dengan huruf kunci, seperti ketika gerakan huruf Á’ gerakan meniru
tanda ‘R’ artinya tangan digerakkan ke arah kanan, kaki kiri diangkat. Ketika gerakan
huruf ‘B’, gerakan meniru tanda ‘L’ tangan digerakkan ke arah kiri, kaki kanan
diangkat. Dengan dinyanyikan bersamaan lagu, permainan ini lebih mengasyikkan
untuk diikuti. Permainan ini mengasah kemampuan koordinasi tangan dan kaki dan
konsentrasi.
4. 4. Anchoring
Pada sesi ini Trainer memberikan
motivasi bagaimana memandang sesuatu secara positif. Pemikiran positif
mempengaruhi tindakan kita. Di sekeliling kita banyak kejadian yang
mempengaruhi emosi kita. Kejadian atau benda bias menjadi stimulus yang dapat
membawa kita mengulang kembali pengalaman pada waktu itu.
5. 5. Flow
Sesi ini Trainer memberikan motivasi,
arahan untuk membantu anak-anak bagaimana mengerti suatu konsep dan bagaimana
untuk memaksimalkan potensi mereka. Melalui game atau permainan, sesi ini bertujuan
untuk meningkatkan kepercayaan diri anak dengan cara mempresentasikan kisah
yang unik yang pernah dialami anak-anak sehari-hari. Tantangan permainan ini
adalah keberanian anak untuk maju ke depan dan menceritakan kisah hidupnya yang
menurutnya sangat berkesan dalam berbahasa Inggris. Kisah hidup yang
diceritakan diibaratkan sebagaii pemicu untuk memperbaiki sikap di masa
mendatang. Dengan menjadikan pemicu yang pernah
dialami seseorang dapat membantu orang
tersebut
untuk meningkatkan kinerja mereka dalam setiap kegiatan maupun belajar.
6.
Power Word
Kekuatan kata. Permainan ini mengasah
keberanian dan kepercayaan diri anak untuk mengungkapkan perasaan atau
peristiwa yang dialami melalui sebuah percakapan yang mengandung kata yang
telah ditentukan. Sesi ini membantu anak-anak untuk berbicara dan menghubungkan
kata dengan pemikirannya. Kata-kata yang ditentukan seperti: because, and, imagine, which means, notice. Pertama
anak berbicara dengan kalimat yang mengandung kata ‘because’. Anak berbicara bergiliran dan berhadapan dengan pasangannya.
Selanjutnya kosakata semakin meningkat. Anak berbicara dengan kalimat yang
mengandung kata ‘because’ dan ánd’. Permainan berlanjut hingga peserta menggunakan
semua kata-kata yang ditentukan secara lengkap.
7.
Breakthrough
Di akhir sesi, Trainer merangkum
semua kegiatan hari ini. Trainer memberikan kesempatan pada beberapa anak untuk
mempresentasikan apa yang telah dirasakan dan didapatkan selama kegiatan
English Camp hari ini. Seperti yang diungkapkan oleh Bayan Abu Shaar peserta
dari Suriah, dia merasa senang bisa bergabung dalam kegiatan ini karena bisa berkenalan
dengan lebih banyak teman dari bangsa lain, terutama dari Indonesia. Begitu juga
Nurah, siswi Sekolah Indonesia Riyadh menyampaikan bahwa dirinya senang dan
bangga menjadi bagian dari kegiatan ini, di awal dia merasa kurang percaya diri
untuk berbicara di depan publik, namun acara ini dia mendapatkan kesempatan
untuk berbicara di depan peserta dengan penuh percaya diri.
Puncak kegiatan, Trainer memberikan kentang
kepada anak-anak, masing-masing satu biji. Anak-anak diminta untuk menusuk
kentang itu hanya sekali tusukan dengan menggunakan sedotan. Beberapa anak
mampu menusuk kentang dengan sekali tusukan. Mereka tampak takjub dan antusias
ketika berhasil memecahkan masalah ini. Beberapa yang tidak berhasil,
disemangati oleh rekan-rekannya. Pada intinya permainan ini mengajarkan dalam
melakukan sesuatu harus yakin dan percaya dirinya mampu melakukan. Kepercayaan inilah
menjadi modal untuk melangkah ke depan.
Sehari penuh bermain dan berinteraksi
besama teman-teman baru dari berbagai negara membuat anak-anak merasa lebih
percaya diri karena ternyata mereka mampu berkomunikasi dengan baik.
Kegiatan diakhiri dengan berfoto bersama
seluruh peserta, trainer dan panitia. Anak-anak pulang dengan membawa kesan
yang tentunya akan menjadikan pengalaman yang berharga.
Senin, 18 Februari 2019
Umroh Bersama 2019
22.57
No comments
Dalam rangka meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT serta dalam rangka perpisahan kelas ujian, 6 SD, 9 SMP dan 12 SMA, baru-baru ini Keluarga besar Sekolah Indonesia Riyadh mengadakan UMROH BERSAMA 2019, dari tanggal 13 s.d. 16 Februari 2019. Peserta terdiri dari seluruh stakeholder sekolah, peserta didik dan orang tua siswa. Berangkat dari Kota Riyadh pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2019 dan kembali hari Sabtu Tanggal 16 Februari 2019.
Selasa, 12 Februari 2019
Sabtu, 26 Januari 2019
NISN Diganti NIK, Membangun Ekosistem Pendidikan Berbasis Data Kependudukan
12.07
No comments
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengganti Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada masa pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun 2019. Integrasi data ini melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), khususnya Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil). Dengan begitu, pemerintah dapat membangun ekosistem pendidikan dengan berbasis data kependudukan, sekaligus membuat basis data atau profil lengkap anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa.
“Mulai tahun ini tidak ada lagi NISN, tapi yang ada adalah NIK. Dan itu mudah, tinggal mengubah aja nanti. Mereka kan sudah ada di sekolah-sekolah. Tinggal dicek dia di daerah mana, keluarganya siapa? Saya kira secara teknis tidak ada kesulitan. Hanya saja kita perlu penyepadanan data,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy saat memberikan keterangan pers setelah pertemuan dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakhrulloh, di Kantor Kemendikbud, Senin (21/1/2019).
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan, integrasi data tersebut memberikan perubahan besar yang sangat positif dalam tata kelola pemerintahan, karena semua anak sekolah dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah akan terdata oleh pemerintah, baik dari aspek data kependudukan maupun pendidikan. “Termasuk prestasinya. Dia memiliki bakat apa, akan termonitor semuanya. Ini akan melahirkan profiling penduduk Indonesia, akan melahirkan big data,” katanya.
Menurut Zudan, ide Mendikbud untuk melakukan integrasi data kependudukan dengan data pendidikan akan berdampak pada penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang bagus untuk Indonesia di masa depan. “Misalnya begini, kita akan mencari anak-anak yang berbakat sepak bola. Kan ada O2SN, Porseni, atau GSI (Gala Siswa Indonesia). Itu nanti akan dimunculkan (dalam data NIK). Yang ini pinter sepak bola, ini pinter menyanyi, ini pinter MTQ,” tutur Zudan. Dengan begitu, lanjutnya, Indonesia akan memiliki peta bakat secara nasional, sehingga SDM apapun yang dibutuhkan negara dari generasi penerusnya akan tersedia dari anak-anak sampai mahasiswa. “Akan ada talent pools. Semuanya ada,” kata Zudan.
Integrasi data ini juga membantu Kemendagri dalam melakukan pembaruan data. Zudan mengatakan, ada kemungkinan anak sekolah yang berada di daerah pedalaman atau di pulau-pulau terdepan belum terdata di data kependudukan. Kemendagri akan mendapatkan umpan balik dari yang positif dari perubahan data NISN menjadi NIK. “Ini bagus dalam rangka membangun ekosistem kependudukan berbasis pendidikan. Kan kita bisa bolak-balik. Atau sistem pendidikan berbasis data kependudukan. Bisa juga data kependudukan yang dibangun dengan ekosistem dari dunia pendidikan,” tuturnya.
Bagi Kemendikbud, integrasi data kependudukan dengan pendidikan ini juga menguntungkan, karena bisa mendukung tercapainya wajib belajar 12 tahun. Menurut Mendikbud, dengan adanya rencana wajib belajar 12 tahun, peran pendidikan nonformal di bawah Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat menjadi strategis, bukan hanya menjadi komponen pelengkap. Pendidikan nonformal juga menjadi peran utama, terutama untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik yang dengan alasan tertentu tidak bisa menempuh pendidikan di jalur formal. “Sehingga nanti target kita disatukannya data di Kemendagri dengan data di Kemendikbud, secara teknis wajib belajar 12 tahun bisa kita atasi,” ujar Mendikbud. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan agar guru honorer mendapatkan tunjangan yang setara dengan Upah Minimum Regional (UMR). Usulan ini khususnya untuk guru honorer yang tak bisa diangkat melalui seleksi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Ini masih dalam tahap pembicaraan, guru honorer yang tidak bisa diangkat melalui seleksi CPNS dan PPPK maka akan kami berikan tunjangan setara dengaan UMR," ujar Mendikbud di Jakarta, Rabu (23/1).
Anggaran untuk tunjangan guru honorer tersebut dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun jika APBN tidak mencukupi untuk memberikan tunjangan tersebut, maka Mendikbud menyarankan agar dibantu dengan APBD.
"Paling tidak ada jaminan, guru honorer mendapatkan tunjangan setara dengan UMR,"jelas dia lagi. Saat ini, jumlah guru honorer sebanyak 700.000 guru. Mendikbud menjelaskan ada tiga skema dalam penyelesaian guru honorer.
Skema pertama adalah mengangkat guru honorer melalui proses CPNS yang masih memenuhi syarat dari segi usia maupun kualifikasi. Kemudian, skema kedua melalui jalur PPPK dan skema ketiga dengan memberikan tunjangan setara dengan UMR.
Pada kesempatan yang sama, Kemendikbud berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memastikan anggaran pendidikan dapat termanfaatkan dengan baik. "Terutama untuk dana transfer daerah yang jumlahnya 63 persen dari total anggaran Kemendikbud. Jadi agar lebih tepat sasaran," jelas dia lagi.
Muhadjir menjelaskan anggaran Kemendikbud pada 2019 sebanyak Rp35 triliun, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp 40 triliun. Hal ini dikarenakan sejumlah pengerjaan bangunan fisik seperti sekolah diserahkan ke kementerian lain.
Anggaran untuk tunjangan guru honorer tersebut dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun jika APBN tidak mencukupi untuk memberikan tunjangan tersebut, maka Mendikbud menyarankan agar dibantu dengan APBD.
"Paling tidak ada jaminan, guru honorer mendapatkan tunjangan setara dengan UMR,"jelas dia lagi. Saat ini, jumlah guru honorer sebanyak 700.000 guru. Mendikbud menjelaskan ada tiga skema dalam penyelesaian guru honorer.
Skema pertama adalah mengangkat guru honorer melalui proses CPNS yang masih memenuhi syarat dari segi usia maupun kualifikasi. Kemudian, skema kedua melalui jalur PPPK dan skema ketiga dengan memberikan tunjangan setara dengan UMR.
Pada kesempatan yang sama, Kemendikbud berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memastikan anggaran pendidikan dapat termanfaatkan dengan baik. "Terutama untuk dana transfer daerah yang jumlahnya 63 persen dari total anggaran Kemendikbud. Jadi agar lebih tepat sasaran," jelas dia lagi.
Muhadjir menjelaskan anggaran Kemendikbud pada 2019 sebanyak Rp35 triliun, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp 40 triliun. Hal ini dikarenakan sejumlah pengerjaan bangunan fisik seperti sekolah diserahkan ke kementerian lain.
Sumber :
Antara
https://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/19/01/23/plsbx3428-mendikbud-usulkan-guru-honorer-dapat-tunjangan-setara-umr
https://twitter.com/Itjen_Kemdikbud/status/1088779555043663872
Langganan:
Postingan (Atom)
ERAPOR SMP
http://5eb54c0b.ngrok.io
Slider
Pengunjung
Why Should You Hire Me
Popular Labels
Berita
(4)